tukang kebun

sejenak terlintas
semua sajak singkat
sajak singkat yang sering kau ucapkan
DULU

aku bingung harus menyebutnya apa
sepintas harum dan indah layaknya mawar
itu DULU..
sebelum durinya terasa.

kau pernah ucapkan janji DULU.
inginku percaya.
tapi mustahil.
karena ketika ku tanyakan lagi kau tlah lupa.

Seiring bulan berjalan
sontak ku terkejut
kau berbisik
"Aku punya mawar, tapi bunga.a tak berwarna"

taukah kau,
aku SELALU berusaha untk datang ke kebunmu dan memupuk mawar itu.

taukah kau,
itu aku lakukan DULU hingga SEKARANG.

taukah kau,
duri mawarmu selalu kusiangi dan kusimpan sendiri.

taukah kau,
BETAPA itu MENUSUKku hingga ke MIMPI

aku tau
aku terlalu NAIF untuk berharap kau tau.

aku tau
kau TAK PERNAH mau peduli.

aku tau
scra tidak lansung kau berkata
"URUS mawar itu, PERINDAH ia, berikan padaku ketika ia MEKAR"

Bagaimana itu terjadi??
taukah kau?
mawar ini milik kita.
kita harus jaga ia bersama.
KAU seakan TAK PEDULI.

karena aku si tukang kebun
yang terus berharap pemilik kebun datang
yang akan terus berharap si pemilik kebun peduli

karena aku si tukang kebun
Kujatuhkan tubuhku
ketika api hendak membakar mawar itu.
KuLindungi ia
ketika badai hendak merubuhkannya.

kan ku basmi tiap kumbang yang hinggap di mawar kita,
takkan kubiarkan sehelai kelopaknya pun jatuh
kan ku jaga mawar kita tetap utuh
dan KAN KUHANCURKAN setiap ORANG yang mencoba MEMETIK mawar kita.

sendiri
sendiri
sendiri
berharap dipahami.

CSH - Saturday, February 6, 2010 at 4:20pm

0 komentar:

Posting Komentar